Rabu, Desember 03, 2014

adopsi

  26 Komentar    
categories: ,
sumber gambar disini
hari ini cuaca tak sepanas biasanya,yuk ah menghemat listrik dengan tidak menyalakan ac sesaat.saya buka laptop waktu cek email ada beberapa email masuk dari seseorang yang tidak saya kenal,namanya rani,isinya menanyakan bagaimana kabar anak adopsi saya,seketika kening saya berkerut,dari mana dia tahu saya pernah mengadopsi bayi? ternyata dia member grup AIH(aku ingin hamil) di facebook(semua anggota biasanya mengumumkan di grup ketika hamil atau mengadopsi bayi).katanya dulu sempat chatting tapi saya sudah lupa.memang dulu saya pernah gabung digrup aih tapi akun yang lama sudah saya non aktifkan.

aahhh.... email ini mengingatkan saya pada rizieq anak yang dulu pernah saya adopsi.(mama sebenarnya kangen kamu nak... apa kabarmu disana?mimi nya masih pakai botol ga?kakak masih suka nonton mickey mouse?kakak masih suka makan kentang goreng?semoga kamu mendapatkan yang terbaik disana,mama sayang kamu kak... :((

selain tanya kabar rani juga meminta saran saya tentang adopsi.rani berniat mengadopsi bayi tapi masih ragu karena kekurangan informasi.mungkin dia meminta saran kepada saya karena saya punya pengalaman dalam hal ini.jujur saja jika ada yang meminta saran tentang adopsi saya sedikit trauma dan tidak menyarankan orang lain untuk mengadopsi.

dulu... saya "dikasih" bayi laki-laki yang langsung diserahkan orangtua nya kepada saya,kalau aturan adopsi melalui panti asuhan atau dinas sosial saya kurang faham,hanya setahu saya dinas sosial khusus balita di cipayung jakarta timur menerapkan aturan usia pernikahan addopted(orang yang akan mengadopsi) adalah minimal 5 tahun dan harus ber-ktp jabodetabek(untuk bogor,tangerang,depok dan bekasi dengan jarak maksimal tertentu dari jakarta).


sumber gambar:baltyra.com

mungkin bagi orang yang mengadopsi dari panti asuhan atau yayasan sedikit kemungkinan terjadinya masalah atau perselisihan di kemudian hari,karena biasanya ketika mengadopsi dari panti atau sejenis yang sudah berbadan hukum proses adopsi akan dilengkapi dengan surat perjanjian bahkan di sahkan di pengadilan negeri setempat.

berbeda dengan apa yang saya alami,bayi yang baru berusia 1 bulan diberikan kepada saya,bayi itu saya rawat dengan sebaik-baiknya,kami menamainya rizieq,hingga dikemudian hari saat  rizieq berusia 2 tahun 5 bulan orang tuanya berniat untuk mengambilnya kembali.dulu saya dan suami tidak membuat perjanjian apapun dengan orangtuanya dengan alasan kami mencoba untuk menerapkan ilmu "ikhlas",melakukan sesuatu tanpa pamrih,tanpa mengharap balasan.yang ternyata dikemudian hari hal ini jadi bumerang buat kami.


rizieq saat berusia 1 tahun

berikut nasehat dari umi saya ketika dulu saya berniat mengadopsi:
  • luruskan niat,jangan berniat bayi itu akan dijadikan "pancingan"
  • harus ikhlas,harus siap jika suatu saat diambil lagi sama orang tuanya
  • ingat,kelak bayi itu menjadi dewasa.maka berlakulah hal-hal yang dilarang antara perempuan dewasa dan laki2 dewasa yang bukan mahram(ketika bersentuhan kulit membatalkan wudhu,mencium/memeluknya adalah haram dsbnya.kebanyakan orang tua adopsi LUPA tentang hal ini)
  • istikharah dulu minta petunjuk sama ALLAH
poin-poin diatas memang sulit untuk dilaksanakan,poin ke empat pun saya tak sempat karena saat itu sepulangnya saya dari rumah orang tua saya plus mendapatkan nasehat diatas,dihari yang sama bayi yang akan diberikan kepada saya itu mendadak sudah ada dikota saya,padahal kesepakatan di awal saya dan suami yang akan datang ke kotanya untuk menjemput bayi itu.entahlah... saat itu ibunya mengatakan bahwa kondisinya sudah benar-benar tidak memungkinkan,bayi itu tidak ada yang merawat karena ibunya repot mengurusi bapaknya di rumah sakit.

"ini bukan karena uang bu,saya menyerahkan bayi ini sama ibu semata-mata karena bayi saya terlantar,kalau tinggal sama ibu kan nanti ada yang merawat dan nanti sama ibu disekolahin"itu yang diucapkannya dulu.ternyata beberapa hari kemudian ibunya sudah minta uang lagi,padahal waktu menyerahkan bayinya pun saya kasih uang dengan niat membantu biaya pengobatan bapaknya.dan dikemudian hari ibunya selalu minta uang meskipun tidak dengan cara memaksa.beberapa kali suami saya pun mentransfer yang katanya rekening itu milik pak RT dilingkungannya.(saya berbaik sangka,mereka minta karena mereka butuh)


syafieq(7 bulan) dan rizieq (20 bulan)

disaat pernikahan saya memasuki usia ke 5 tahun saya belum hamil juga,ketika di "sodori" bayi tentu saja kami (saya dan suami) senang.berikutnya hari-hari yang saya lalui selalu diwarnai dengan sms pertanyaan-pertanyaan seputar perkembangan rizieq,saya faham karena pasti ibunya punya perasaan takut dan khawatir,bagaimana tidak toh dia tidak mengenal saya sebelumnya pun saya demikian.lama kelamaan sms-sms itu menjadi sesuatu yang menyakitkan buat saya,setiap kali menerima sms saya merasa disadarkan oleh ibunya bahwa rizieq itu bukan anak saya,dan itu membuat saya sedih.saya merawat bayi itu seperti anak sendiri tapi terus diingatkan oleh ibunya bahwa bayi itu bukan anak saya.

merawat anak dengan sejumlah lika-likunya,butuh tenaga ekstra,butuh dana super ekstra,menguras  waktu dan pikiran.done!saya rasa semua yang baca setuju dengan kalimat diatas.semua itu saya lakoni karena saya dan suami menyayangi rizieq.acara aqiqah untuk rizieq kami gelar dengan meriah sebagai bentuk rasa syukur kami dikaruniai seorang anak.

setelah 4 bulan merawat rizieq akhirnyaaaaa saya hamil!setelah anak dalam kandungan saya lahir (baca:syafieq) saya dan suami tetap menyayangi rizieq,tidak ada yang saya beda-bedakan.dalam pakaian,harga dan merk sama hanya warna yang suka saya bedakan,mainan,makanan serta kasih sayang yang kami berikan sama,baik itu rizieq maupun syafieq.saat syafieq lahir rizieq baru berumur 1 tahun 1 bulan.

rizieq saat berusia 21 bulan

kecewakah ketika rizieq harus  saya kembalikan?pasti... marahkah?jelas... itu manusiawi,kami khususnya saya pertama merasa mereka sudah berbuat tidak adil kepada saya,tapi orang tua dan keluarga terus mengingatkan saya bahwa apapun yang kita miliki didunia ini bukanlah murni milik kita,akan ada masa dimana kita harus melepaskan... merelakan... sesuatu atau seseorang pergi dari kehidupan kita.

di kemudian hari saya belajar memahami,kenapa orang tua rizieq meminta saya mengembalikan anaknya,orang tua mana yang tidak sedih jika "terpaksa" harus berpisah dengan anak?orang tua mana yang bisa enak makan enak tidur kala sang anak jauh dari pandangan?orang tua mana yang yang lebih berhak jelas mereka,mereka orang tua yang melahirkannya.hingga setelah 2 bulan berjibaku dengan ego kamipun mengembalikan rizieq ke pangkuan orang tua kandungnya,lengkap dengan baju-bajunya,selimut kesayangannya,sendal,sepatu,peralatan mandi,beberapa macam obat yang biasa rizieq minum saat sakit,diapers dan susu untuk beberapa bulan ke depan.

orang tua dan beberapa keluarganya mengucapkan ribuan terimakasih kepada kami,mereka pun ribuan kali meminta maaf karena telah membuat kami "terluka",ibunya memeluk saya erat dengan mencucurkan airmata,disaat kami akan pulang rizieq saya biarkan main dibelakang rumah beserta kakak-kakaknya,jadi dia tidak melihat kepergian kami.(saya sering membayangkan apa yang terjadi ketika rizieq menyadari kami sudah tidak ada disana,hiks...)

teman dan beberapa orang tetangga ada yang menyarankan saya untuk meminta uang ganti rugi,uang dari mana?bapaknya rizieq kuli bangunan,hidup serba kekurangan,tinggal ditempat yang sangat sempit dipinggir kali pula,belum lagi rizieq punya 2 orang kakak yang harus mereka biayai,ahhh setega itukah saya?tidak,saya tidak melakukannya,apapun yang bergolak didalam batin saya,saya mengikhlaskan semua biaya,waktu,tenaga dan pikiran yang telah  kami keluarkan.begitupun nasehat guru saya sejalan dengan apa yang ada dalam pikiran saya.

buat rani atau siapapun yang berniat mengadopsi anak,seyogyanya ikhlas harus ada di urutan pertama,jika didasari ikhlas apapun yang terjadi dikemudian hari kita akan mudah menerimanya.saya pun butuh waktu yang lama untuk mencapai kata "YA saya IKHLAS melepaskan rizieq...."

*1 tahun kita telah berpisah,dengan berurai air mata mama menuliskan semua tentangmu disini,untuk yang pertama dan terakhir kalinya,mama tak akan menulis tentangmu lagi,semoga kakak sehat selalu,jadi anak yang pintar,soleh dan berbakti pada orang tua,bahagia dunia akhirat,aamiin...*












26 komentar:

  1. ceritanya mengharukan mbak, keikhlasan mbak sangat luar biasa, hanya Allah yang membalasnya :)

    BalasHapus
  2. Subhanallah semoga Alalh memberikan kesabaran dan kekuatan ya mbak wah saya mau nangis juga ikutan haru mbak>>> semoga Allah mengganti dengan yg lebih baik ya mbak,,,... subhanallah....spchless...

    BalasHapus
  3. Well, ternyata benar tentang pendapat mendapat keturuan dengan dipancing sama adopsi :)))

    BalasHapus
  4. hehe kalau baca tentang Riziq kok malah jadi ingat saya sendiri ya

    BalasHapus
  5. Sedih Mak bacanya. Makasih infonya ya Mak. Pasti dede jg kangen uminya. Ah, dia sudah bersama keluarganya.

    BalasHapus
  6. Ironis sekali, ya, Mak. Setelah 2 tahun 5 bulan mencurahkan kasih sayang kepada Rizieq, akhirnya orang tuanya memintanya kembali.

    BalasHapus
  7. Subhanallah... semoga diberikan ikhlas yang besar.. Amin...

    BalasHapus
  8. ya Alloh, nangis saya bacanya
    rupanya ada yg punya pengalaman mirip2 dgn yg saya pernah alami

    Salam kenal
    http://curhatcerdas.blogspot.com/2015/02/novel-tanda-cinta.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. pya pengalaman seperti sy juga mba?duhhh... memang sedih ya,tpi inilah hidup,tak selalu bahagia tpi juga ada duka.salam kenal kembali mba... trims sdh berkunjung... :)

      Hapus
  9. Memang bukan darah daging sendiri, tetapi berpisah dengannya tetap membekaskan sedih dan berat di hati... :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya... dan sering kali rasa kangen itu melanda :(

      Hapus
  10. Thankyou. Sy Yui, 28th. Sy dan suami hendak mengadopsi seorang anak berusia 1th. Dikarenakan orang tuanya tdk mampu. Dan kami selama hampir 3 th, blm memiliki nak. pengalaman anda membuat saya belajar, untuk tidak merasa memiliki dy. Meskipun nnti dgn segala upaya kmi llkukan utk mmbesarkan dy. Semoga Allah merestui, meridhoi kami. Dan memberikan ketulusan hati utk mengasuhnya bagai anak sendiri. Amiiiin ya Rab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga dimudahkan semuanya ya bun,terimakasih sdh berkunjung :)

      Hapus
  11. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  12. Dan hari ini, insyallah saya juga akan menjadi orang tua pendamping bagi seorang bayi yg baru dilahirkan tadi pagi... saya niatkan semuanya karena Allah... dari awal saya sudah belajar ikhlas apa yg akan terjadi nantinya...

    BalasHapus

terimakasih sudah berkunjung,silahkan tinggalkan jejak anda disini....:)