Selasa, Desember 16, 2014

ketika nama di paspor dan buku tabungan berbeda







ada yang pernah ke Saudi Arabia?pasti banyak dong ya,(kalau saya belum pernah,semoga suatu saat nanti),jumlah jamaah haji indonesia tahun 2014 saja jumlahnya 155.200 orang.belum lagi jamaah umroh,ditambah tenaga kerja indonesia,yang memakai visa kunjungan dll.tapi,benarkah kalau mau ke Saudi nama yang tertera dipaspor harus terdiri dari 3 kata?benar,dan itu berlaku bagi semua yang akan ke Saudi,itupun yang suami saya lakukan ketika mendapat kontrak disana.


saat itu suami saya dikontrak oleh sebuah perusahaan migas,dan lokasi pengeborannya di lepas pantai Saudi Arabia tepatnya di Al-khafji.suami saya sebut saja namanya PRIA SOLEH,di KTP,ijazah,paspor namanya pun terdiri dari 2 kata yaitu PRIA SOLEH ,karena mau ke Saudi digantilah paspor dengan menambahkan nama keluarga atau marga dibelakangnya yaitu PENYAYANG.jadilah dipaspor baru tertera namanya PRIA SOLEH PENYAYANG ^_^.

urusan paspor baru selesai berangkatlah suami beserta teman-teman se-kru ke Saudi,dari bandara Sukarno-Hatta transit di Dubai,lalu berlanjut ke bandara Al-khafji.Al-khafji terletak di Saudi Arabia wilayah timur disepanjang teluk persia,10 KM arah selatan dari perbatasan Saudi-Kuwait,130 KM arah selatan dari kota Kuwait,dan 300 KM utara dari kota Dammam.menginap 1 malam dihotel,besoknya melakukan perjalanan darat selama 2 jam untuk sampai dipelabuhan,dari pelabuhan naik helikopter menuju lokasi RIG drilling offshore atau sejenis kapal untuk pengeboran minyak dan gas lepas pantai .

28 hari kemudian waktunya off suami pulang ke indonesia (off dirumah 24 hari,lalu ke saudi lagi 28 hari,begitu seterusnya hingga 2 tahun masa kontrak usai).setelah 2 hari dirumah suami nge-cek gaji via M-banking tapi gaji yang ditunggu tak kunjung datang.akhirnya 2 hari kemudian suami ke bank (lokasi disukabumi),ternyata pihak bank pun menyatakan bahwa belum ada transfer yang masuk.saat itu juga suami telpon ke kantor,tapi staf kantor mengatakan gaji sudah dikirim dari dubai (kantor pusat lokasinya di dubai).

penasaran,suami akhirnya antri lagi di bagian customer service,setelah lama menunggu tibalah giliran suami berbicara dengan customer service (CS).suami saya menjelaskan detail gaji seperti yang dikatakan oleh staf kantor,kemudian CS "melacak" keberadaan uang dan informasi tersebut,si CS terlihat bolak balik ke ruangan lain yang dikemudian waktu saya tahu ruangan itu ruang pimpinan bank tersebut.

penjelasan CS:
"begini pak,sebuah bank di dubai memang pernah mentransfer uang ke nomor rekening bapak,hanya masalahnya nama yang tercantum didokumen mereka tertulis PRIA SOLEH PENYAYANG,sedangkan di rekening bank ini nama bapak hanya 2 kata yaitu PRIA SOLEH saja.jadi uangnya memang belum dikirim ke kami pak,masih tertahan di bank dubai"

"saya akui nama saya di rekening dengan nama di paspor memang beda,saya pikir uangnya sudah bisa diambil,gimana ya saya perlu uang"ujar suami.
"sekarang mari saya antar ke ruangan di ujung sana saja untuk berbicara langsung dengan pimpinan kami"kata si CS.

setelah bicara panjang lebar pimpinan bank memberikan saran seperti ini:
"silahkan bapak telpon kantor,agar pihak kantor memberikan pernyataan bahwa PRIA SOLEH dan PRIA SOLEH PENYAYANG adalah orang yang sama.dengan melampirkan pernyataan tersebut uangnya langsung masuk kok ke rekening bapak"

suami pun nelpon lagi ke kantor jakarta,kantor jakarta menginformasikan lagi ke kantor di dubai,besoknya staf kantor dijakarta mengirim email ke suami isinya dokumen dan salinan lampiran yang dikirim dari kantor dubai untuk bank.pakai bahasa inggris sih,jadi saya harus meraba-raba dulu,hi hi... intinya menerangkan bahwa PRIA SOLEH dan PRIA SOLEH PENYAYANG adalah orang yang sama,dan jika ada kesalahan atas informasi ini mereka siap bertanggung jawab dan menanggung akibatnya.beberapa jam kemudian staf kantor dubai pun nelpon suami yang menyatakan bahwa semua urusan sudah diselesaikan.

2 hari kemudian suami ke bank lagi,buku tabungan di print dan gaji memang sudah masuk,lalu?apakah uangnya langsung bisa diambil?tidak sodara-sodara... suami saya harus menunggu.karena butuh uang jelas dong suami saya ngotot, kenapa setelah uangnya masuk pun tetap belum bisa ditarik juga?

akhirnya suami harus bertemu dengan pimpinan bank itu lagi,penjelasannya terlalu rumit untuk difahami oleh kami yang bukan orang bank,akhirnya beliau menelpon bank pusat yang berlokasi dijakarta untuk menghubungi langsung suami saya via telpon.penjelasannya,ada beberapa dokumen yang harus bank perbaiki dan harus bank kirim ke dubai maupun ke bank sukabumi,and the bla bla bla bla.... ribetttt.... jadilah kami merana,bagaimana tidak?suami tidak bisa mengambil uang 1 rupiah pun,jadi selama urusan bank belum selesai rekening suami diblokir.

kalau hemat saya,okelah kalau masalah gaji tersebut dipending dulu,diselesaikan dulu semua permasalahannya,tapi dana yang sudah ada sebelumnya mbokya boleh lah diambil,itu kan hak kami.rasanya kok tidak adil ya,gara-gara masalah gaji tersebut semua dana suami yang ada di bank tersebut diblokir begitu saja.padahal kami harus bayar ini itu,hhh... saat itu saya pun sangat kecewa.

10 hari kemudian pihak bank sukabumi nelpon suami bahwa uangnya sudah bisa diambil,kecewa dengan lamanya proses tersebut akhirnya suami menarik semua dana di bank tersebut dan gaji pun dialihkan ke rekening di bank lain.memang suami saya mengakui masalah ini terjadi karena perbedaan nama,tapi coba lihat bagaimana sigapnya kantornya yang dijakarta,lalu kantornya yang didubai memproses semua itu dengan cepat dan profesional.tapi pihak bank yang di indonesia???

itu hanya sekelumit cerita pengalaman suami saya,semoga ada manfaatnya...


20 komentar:

  1. Pengalaman menarik yg patut dijadikan pelajaran bagi kita semua. Bank memang menganut prinsip kehati-hatian demi melindungi nasabahnya, namun proses yg berbelit-belit setelah adanya pernyataan resmi (jaminan) dari pihak Saudi saya rasa sudah masuk kategori kebangetan..

    Habis baca artikel ini saya jadi pengen ganti nama, tambah nama keluarga atau nama beken hehe.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo ganti nama'y bang jdi 3 kata biar gampang klo ke saudi nanti ^_^

      Hapus
  2. repot juga ya ternyata. itu juga pernah terjadi pada kawan, ia pernah ke malaysia melakukan kunjungan budaya, dan setelah menampilkan pentas kesenian pembayaran dilakukan melalui bank. akhirnya ada pemberitahuan dari panitia, kalau uang tidak bisa di kirim berhubungan nama passport berbeda dengan nama pemilik bank. namanya feri herdiansyah. sedang di passpor namanya M. Feri Herdiansyah. memang susah akhirnya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ahhh ternyata byk juga ya mbah yg ngalamin sprti yg suami sy alami,trims sdh brkunjung.... :)

      Hapus
  3. Untuk mempermudah memang alangkah baiknya jika nama diseragamkan, ya. Soalnya dulu ada temanku yang antara akte kelahiran dan raport namanya berbeda. Waktu lulus dipersulit, deh :( Kalau aku malah kocak, soalnya pengalamannya beda, ini ibuku yang lupa nama asliku. Jadi aku habis operasi tumor payudara, tiba-tiba pendarahan. Panik, kami langsung ke RS. Waktu ditanya nama, Ibu jawab, "Indi Sugar", tapi sudah 10 menit mencari suster gak menemukan nama itu. Akhirnya dengan keadaan lemes, ngilu sambil nahan ketawa aku hampiri Ibu dan bilang, "Bu.. Bu... lupa ya? Nama aku kan aslinya Indi Taufik..."
    Hahahaha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nama hrs sama disemua dokumen biar "aman",halaahhh... ibu'y sampe lupa nama belakang anak'y?hi hi... trims sdh brkunjung yaa.... ^_^

      Hapus
  4. Urusan dua atau tiga suku kata dalam nama di paspor bisa bikin repot ya.

    BalasHapus
  5. Assalaamu'alaikum wr.wb, mbak Aira... Demikianlah Allah SWT mahu mengajar kita erti kesabaran. Kita juga bisa belajar mempertahan hak yang telah diberikan kepada kita walaupun ada sedikti masalah dalam memperolehinya. Alhamdulillah, semuanya sudah selesai. Semoga perkara sebegini menjadi teladan dan ingatan kepada sesiapa yang bekerja di Arab Saudi ya. Salam manis dari Sarikei, Sarawak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wlkmsalam... iya bunda,Allah mengajarkn kami kesabaran melalui kejadian masalah nama di paspor ini,begitu juga harapan sy smg dgn ditulis di blog bisa mnjadi pelajaran/ada manfaat'y utk yg mau ke saudi.salam manis kembali dari jakarta.... :)

      Hapus
  6. Iya, menurut saya mestinya dana yang sudah ada bisa diambil

    BalasHapus
    Balasan
    1. tuhhhhkan... ustadz aja pendapat'y sama dgn saya ^_^,matur nuwun sdh mampir di blog sy... :)

      Hapus
  7. Jadi inget pernah mau narik uang dari bank gak bisa gegara nama di KTP lama dengan yang baru beda, bedanya di spasi saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba,klo udh urusan duit beda dikit di identitas bisa jdi mslh...

      Hapus
  8. untungnya nama saya terdiri dari tiga kata.. Alhamdulilah.. tinggal nunggu nasib baik, biar bisa naik haji hihihi

    BalasHapus
  9. Sepertinya tidak hanya di Saudi yang mengharuskan nama paspor terdiri dari tiga kata, tetapi negara-negara Arab juga begitu. Di Arab nama orang hanya satu kata. Berbeda dengan orang Indonesia yang memiliki nama dengan beberapa kata (seperti nama saya).

    BalasHapus
    Balasan
    1. oiya betul mas,krn waktu mau ke qatar juga sama hrs 3 kata,ohh itu toh mas alasan'y?sy malah baru tau,hee... trims sdh berkunjung...

      Hapus

terimakasih sudah berkunjung,silahkan tinggalkan jejak anda disini....:)