Jumat, Agustus 22, 2014

"bekas" istri? "bekas" suami?

  20 Komentar    
categories: , ,


sumber gambar:vemale.com

tak terasa 4 minggu sudah suami saya tidak ada di rumah,dan itu artinya beberapa hari lagi suami saya pulang,yeayyyy !.sebagai ibu rumah tangga (baca *wanita karir*) tentu saja hari-hari saya disibukkan dengan urusan rumah yang tidak ada habisnya,syafieq berantakin rumah terus,rumah tidak ada rapi nya,ahhh apapun itu saya tetap bahagia dan betah dengan karir gemilang yang satu ini,heee... .ohya kemarin pada nonton tv kan?sidang putusan MK soal gugatan pilpres,saya sih hanya berdoa semoga presiden yang akan datang membawa indonesia ke arah yang lebih baik lagi di segala bidang.


teman-teman.... pagi tadi saya dapat broadcast message dari seorang teman,kurang lebih begini bunyinya....

orang selalu berkata ada bekas istri atau suami,tapi tidak ada bekas anak atau bekas orang tua.mungkin cerita berikut ini dapat merubah pandangan tersebut dan membuat seseorang ingin memiliki istri atau suami sampai akhir hayat.

seorang dosen mengadakan permainan kecil kepada mahasiswanya yang sudah berkeluarga dan memintanya maju ke depan papan tulis.

dosen: "tulis 10 nama yang paling dekat dengan anda"
lalu mahasiswa tersebut menulis 10 nama,ada saudara,orang tua,anak,istri,teman dan yang lainnya.

dosen: "sekarang,silahkan pilih 7 orang diantaranya yang anda inginkan untuk dapat hidup bersamanya"
mahasiswa itu mencoret 3 nama.

dosen: "coret 2 nama lagi" tinggal 5 nama
dosen: "coret lagi 2 nama"

maka tersisalah 3 nama lagi,yaitu nama orangtua,istri dan anaknya.suasana kelas hening mereka mengira permainan sudah selesai dan tidak ada lagi yang harus dipilih.

tiba-tiba  dosen berkata: "silahkan coret 1 nama lagi"
mahasiswa itu mengambil pilihan yang sulit lalu dengan perlahan mencoret nama orang tuanya.

dosen: "silahkan coret 1 nama lagi"
sang mahasiswa terlihat bingung kemudian sambil menangis dia mencoret nama anaknya.

setelah suasana tenang sang dosen bertanya kepada mahasiswa tadi...
"anda tidak memilih orang tua yang telah membesarkan anda,anda juga tidak memilih anak yang merupakan darah daging anda sendiri,sedangkan istri itu bisa dicari lagi,tapi mengapa anda memilih istri anda?"

semua mahasiswa didalam kelas terpana menunggu jawaban mahasiswa tadi,lalu sang mahasiswa berkata perlahan dengan mata berkaca-kaca...

"seiring waktu berlalu,orang tua dan saya tidak akan selalu bersama.sedangkan anak jika sudah dewasa lalu akan menikah,setelah itu pasti akan meninggalkan saya juga.orang yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah istri saya,orang tua dan anak bukan saya yang memilih tetapi Allah yang meng-anugrahkan nya kepada saya,sedangkan istri sayalah yang MEMILIH nya sendiri dari seluruh wanita yang ada"

 ada komentar?


20 komentar:

  1. Semoga pasangan kita adalah pasangan sampai selamanya ya, Mak. Amiinn. Peluk buat Syafieq ya ^_^

    BalasHapus
  2. Mengharukan, Mbak. Jadi inget sama pasangan muda (tetangga) saya yang sampai saat ini alhamdulillah panjang umur, tetap bersama, walau anak-anaknya usaha di luar kota. :)

    BalasHapus
  3. semoga suami kita adalah juga suami kita kelak di akhirat ya Mak...aamiin3x yaa Rabb
    sangat menyentuh sekali :')

    BalasHapus
  4. Balasan
    1. jgn nangis dong mak!heeee... makasih udh brkunjung...:)

      Hapus
  5. Waaa.... menyentuh bangeett :')

    BalasHapus
  6. Wah dalem banget ni mbak aira wahh keren keren saya mau terharu membacanya mbak hehe

    BalasHapus
  7. Hiks...reminder buat para pasutri mba, thank you:)

    BalasHapus
  8. Bila kita sudah memilih seseorang menikah dengan kita maka cinta itu harus dijaga dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang ya, Mbak :)

    BalasHapus

terimakasih sudah berkunjung,silahkan tinggalkan jejak anda disini....:)